Seiring waktu, hampir semua hal berubah, terutama dalam dunia bisnis. Perubahan ini membuat perusahaan yang mampu beradaptasi dengan perubahan akan bertahan. Namun, bagi bisnis, bertahan saja tidak cukup, Gan. Bisnis yang jalan di tempat lambat laun akan menghilang dari peredaran.
Kabar baiknya, ada, lho, para leader yang berhasil membawa usahanya menuju kesuksesan jangka panjang di tengah segala tantangan yang dibawa oleh perubahan. Leader yang membawa bisnisnya berenang melawan arus dan membuatnya tetap maju bisa menjadi inspirasimu, Gan. Misalnya seperti Hendy Setiono, sang CEO Baba Rafi enterprise yang sukses dengan modal awal Rp4 juta. Penasaran sama kisah lengkapnya? Berikut informasinya!
Hendy Setiono, CEO Baba Rafi enterprise
Namanya mungkin masih belum begitu familier di telinga, tapi bisnisnya pasti Juragan kenal. Hendy Setiono merupakan pemilik sekaligus pendiri PT Baba Rafi Indonesia, sebuah bisnis waralaba kuliner populer di tanah air. Pria kelahiran Surabaya, 30 Maret 1983 ini sekarang sukses menjadi seorang pengusaha di bidang kuliner.
Bapak dari dua orang anak bernama Rafi Darmawan dan Reva Audrey Zahifa ini dulu berkuliah di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mengambil jurusan Teknik Informatika. Memutuskan untuk berbisnis kebab saat usianya baru memasuki 20 tahun, Hendy memutuskan untuk berhenti kuliah. Gagal mendapat gelar sarjana di ITS, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Singapura dengan fokus studi di bidang e-commerce.
Kini, PT Baba Rafi Indonesia semakin tampak taringnya di dunia bisnis waralaba. Ada banyak brand yang telah dinaungi oleh PT Baba Rafi Indonesia. Berikut di antaranya:
- Kebab Turki Babarafi;
- Container Kebab;
- Fores Three Coffee;
- Tambak Udang Vaname;
- Ngikan;
- Aura Dermatology.
Baca Juga: Inspirasi Kisah Sukses Ir Ciputra
Terkesima dengan cita rasa kebab di Turki
Pebisnis tampaknya mendapatkan ide untuk memulai usaha dari hal paling sederhana sekalipun, Gan. Begitulah Hendy Setiono memulai usaha kebabnya yang super sukses. Pertama kali mencicipi kebab di Qatar, Hendy langsung jatuh cinta dan membuka usaha Kebab Turki Baba Rafi pada 2003.
Tidak langsung mewah, Hendy saat itu nekat membuka usaha kebab hanya dengan modal Rp4 juta. Meskipun saat ia memulai bisnis, kebab belum marak di Indonesia, tapi kegigihan dan kerja kerasnya sukses membawa Kebab Baba Rafi menjadi bisnis sekelas PT (Perseroan Terbatas). Bisnis ini pun bertransformasi dari jualan gerobak di pinggir jalan Kota Surabaya menjadi jajanan bergengsi yang outlet-nya bahkan sudah ada di mancanegara.
Baca Juga: Cari Ide Bisnis? Simak 10 Jajanan yang Lagi Trend Saat Ini!
Dirikan kebab gerobakan pada 2003
Photo by Anima Visual on Unsplash
Saat memutuskan untuk membuka kebab gerobakan pada 2003, Hendy masih berusia 19 tahun. Ia yang kala itu masih duduk di bangku kuliah memilih berhenti karena faktor kekurangan biaya dan membuka bisnis kebab dengan modal Rp4 juta. Modal itu pun bukan berasal dari kantongnya sendiri, Gan, melainkan dari hasil meminjam uang milik sang adik.
Bertumpu pada modal Rp4 juta dan niatnya untuk memulai bisnis, Hendy bernasib baik. Kerja kerasnya terbayar lunas dengan kesuksesan. Mungkin tidak ada yang menyangka bahwa pria yang memulai bisnisnya tanpa mengetahui rencana bisnis, ilmu marketing, dan manajemen ini bisa sesukses sekarang, Gan.
Baca Juga: Kisah Chairul Tanjung, Pebisnis Inspiratif Indonesia
Berekspansi ke luar negeri dan raih penghargaan
Minimnya pengetahuan bisnis tak menghalangi langkahnya untuk menjadi pengusaha sukses. Gigih belajar ilmu bisnis secara otodidak, Hendy berhasil membuka enam cabang usaha di tahun pertama berbisnis. Di tahun ketiga, bisnis Hendy Setiono sudah mencapai 25 cabang dan mulai mengembangkan manajemen perusahaan dengan merekrut karyawan di level tengah, seperti manajer keuangan.
Tidak menunda rezeki, Kebab Turki Baba Rafi resmi membuka peluang usaha franchise pada 2005. Franchise ini sukses besar, tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, hingga Kalimantan. Bahkan, Kebab Turki Baba Rafi sampai berekspansi ke luar negeri, lho, Gan. Hendy pun sukses membawa pulang berbagai bentuk penghargaan.
Cabang internasional Kebab Turki Baba Rafi tersebar di berbagai negara, termasuk Filipina, Cina, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Brunei Darussalam, Belanda, Bangladesh, India, dan akan terus berekspansi ke sejumlah negara lain. Di Indonesia, Kebab Turki Baba Rafi sudah membuka lebih dari 1300 outlet, sedangkan di berbagai negara lainnya memiliki lebih dari 68 outlet.
Selain mengantongi kesuksesan dilihat dari banyaknya outlet yang tersebar di dalam maupun luar negeri, Kebab Turki Baba Rafi juga mendapat penghargaan dari beragam organisasi yang tersebar di seluruh dunia, di antaranya:
- Pemenang Pengusaha Bisnis Kecil & Menengah Indonesia 2006 (diberikan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI);
- Pemenang penghargaan wirausaha Ernst & Young (EY) pada 2009;
- Pemenang Waralaba Global Pertama di Indonesia 2016 (diberikan oleh Joko Widodo).
Kembangkan bisnis selain kebab
Hendy Setiono adalah pengusaha yang pintar mencari peluang. Tidak hanya mengandalkan jualan kebab sebagai sumber penghasilan, Hendy juga terus mengembangkan bisnis selain kebab dengan model kemitraan.
Di samping Kebab Turki Baba Rafi, Hendy Setiono juga mempunyai sejumlah bisnis kuliner yang menjalin kemitraan dengan berbagai publik figur di Indonesia dan dikelola Hendy Setiono di bawah perusahaan Baba Rafi Enterprise, seperti:
- Nyapii bersama Edho Zell;
- Ngayap bersama Ken & Grat;
- Menantea bersama Jerome Polin;
- Ngikan Yuk;
- Cakekinian;
- Foresthree Coffee.
Cerita keberhasilan dan kegagalan Hendy Setiono
Jika ingin meniru kesuksesan Hendy Setiono, Juragan perlu mengetahui apa saja faktor keberhasilannya. Hendy menciptakan motto yang disebut LATEM (kebalikan kata METAL) yang merupakan hasil pengalamannya mengikuti seminar dan memperkuat hubungan antar pebisnis. Berikut penjelasan motto LATEM:
- L – Lihat peluang yang ada;
- A – Amati caranya dan lakukan;
- T – Tiru cara yang mungkin dapat diadopsi;
- E – Evaluasi peluang yang ada;
- M – Modifikasi cara yang telah dipilih.
Selain mengetahui faktor kebersihan, penting juga untuk mengetahui faktor kegagalan agar Juragan bisa belajar untuk tidak mengalami kegagalan yang sama. Hendy sendiri pernah mengalami momen tidak mengenakkan saat uang hasil penjualannya di awal membuka bisnis dibawa lari oleh karyawan. Niatnya berbisnis bahkan sempat tak direstui orang tuanya.
Namun, berbagai cobaan tersebut tak lantas membuat Hendy patah arang. Justru, ia semakin gigih menjalani bisnisnya hingga meraih sukses hanya dalam jangka waktu 3-4 tahun. Usahanya yang kini sudah tersebar ke banyak lokasi, bahkan di luar negeri, membuktikan kehebatannya dalam menjalankan bisnis yang tentunya bisa jadi inspirasi buatmu, Gan.
Nah, jika ingin bisnis Juragan sukses seperti bisnis yang dinaungi Hendy Setiono, ada banyak hal penting yang perlu diperhatikan, salah satunya aspek keuangan. Juragan bisa, lho, menggunakan aplikasi BukuWarung untuk mengelola keuangan bisnis secara lebih mudah dan akurat.
Kalau Juragan menggunakan aplikasi BukuWarung, setiap transaksi penjualan bisnis Juragan akan tercatat secara otomatis. Aplikasi ini juga bisa memperbarui stok, sehingga stok yang ada di aplikasi akan selalu sama dengan stok di gudang. Tunggu apa lagi, Gan? Segera download aplikasi BukuWarung lewat Google Play Store untuk mempermudah pengelolaan bisnis sekarang!