Apa itu perbedaan listrik prabayar dan pascabayar? Di zaman yang semakin berkembang, penggunaan listrik menjadi kebutuhan yang penting bagi setiap orang. Tentu Juragan juga merasa bahwa hampir semua kegiatan yang Juragan lakukan memerlukan energi listrik.
Pentingnya peran listrik, tentu membuat Juragan memanfaatkan sumber energi ini dengan sebaik mungkin. Juragan perlu mempertimbangkan mengenai besarnya daya yang diperlukan dan besarnya biaya untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah.
Di Indonesia sendiri, yang mengatur kebutuhan listrik untuk masyarakat adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN menetapkan 2 jenis layanan listrik, yaitu prabayar dan pascabayar. Keduanya memiliki layanan dan tarif yang sama, tetapi memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Juragan tidak perlu bingung mau membeli voucher listrik atau membayar tagihan listrik dimana. Atau Juragan sedang tidak bisa keluar rumah tetapi pulsa listrik sudah habis. Di BukuWarung Juragan bisa membeli pulsa listrik prabayar maupun pascabayar yang tentunya lebih praktis dan ekonomis.
Daftar Isi
Apa Perbedaan Listrik Prabayar dan Pascabayar?
Perbedaan listrik prabayar dan pascabayar terletak pada waktu pembayarannya. Dilihat dari namanya ‘pra’ sebelum dan ‘pasca’ sesudah.
Jika menggunakan layanan listrik prabayar, Juragan harus membeli terlebih dahulu voucher listrik baru bisa menggunakannya. Juragan akan menggunakan listrik sesuai nominal membeli voucher. Misalnya, jika Anda membeli voucher listrik 150 ribu maka Juragan hanya bisa menggunakan batas penggunaan listrik sesuai nominal 150 ribu. Jika voucher habis maka listrik akan otomatis mati.
Sebaliknya, jika Juragan menggunakan layanan listrik pascabayar, Juragan dapat menggunakan listrik tanpa batas penggunaan dan akan membayar sesuai dengan jumlah tagihan setiap bulannya.
Baca juga : Cara Mengisi Token Listrik
Listrik Prabayar
Listrik prabayar dinilai lebih hemat dalam menggunakan listrik. Sebab Juragan akan menggunakan energi listrik sesuai dengan nominal voucher yang Juragan beli.
Namun, jika Juragan tidak teliti mengecek sisa pulsa, listrik bisa saja tiba-tiba padam karena pulsa habis. Untuk itu Juragan perlu rutin mengecek sisa pulsa listrik Juragan.
Kelebihan Listrik Prabayar
- Penggunaan listrik dapat disesuaikan dengan budget Juragan
- Tidak ada tagihan setiap bulannya
- Terhindar dari pemutusan karena Juragan yang berperan menggunakan listrik tanpa campuran tangan PLN
- Lebih menghemat penggunaan listrik
Kekurangan Listrik pascabayar
- Meteran cukup sensitif dan mudah rusak
- Voucher PLN tidak bisa diisikan
- Listrik bisa tiba-tiba padam karena tidak rutin mengecek sisa pulsa listrik
Listrik Pascabayar
Jika Juragan memilih listrik pascabayar maka Juragan akan terhindar dari pemadaman listrik kecuali terjadi gangguan. Juragan dapat menggunakan listrik satu bulan tanpa batas penggunaan. Namun, jika Juragan tidak dapat mengontrolnya dengan baik maka Juragan akan mendapatkan biaya tagihan listrik yang membengkak.
Kelebihan Listrik Pascabayar
- Juragan dapat menggunakan listrik sepuasnya tanpa takut pulsa listrik habis
- Listrik tidak akan padam kecuali jika terjadi gangguan
- Tidak perlu repot membeli pulsa listrik
Kekurangan Listrik Pascabayar
- Tagihan yang membengkak karena penggunaan yang tidak terkontrol
- Ada beban biaya admin dan pajak
- Jika Juragan terlambat membayar, ada denda keterlambatan
- Penggunaan listrik menjadi lebih boros
Nah, itu tadi perbedaan listrik prabayar dan pascabayar. Perusahaan listrik Indonesia (PLN) sendiri merekomendasikan untuk menggunakan layanan listrik prabayar, sebab dinilai listrik prabayar lebih efisien dan praktis. Apakah Juragan berniat beralih dari listrik pascabayar ke listrik prabayar?
PLN telah memiliki program penggantian meteran listrik dari pascabayar ke prabayar untuk Juragan. Namun, Juragan perlu memperhatikan syarat dan ketentuan serta biaya penggantian meteran ke token.
Ada beberapa berkas yang perlu Juragan siapkan sebagai syarat penggantian meteran. Syarat mengganti meteran listrik ke token tidak jauh berbeda dengan syarat ganti MCB PLN.
Adapun berkas yang perlu disiapkan :
- Fotokopi pemilik rumah (2 lembar)
- Fotokopi pemohon (2 lembar)
- Surat kuasa dari pemilik rumah ke pemohon dilengkapi materai (khusus rumah kontrakan atau sewaan)
- Materai (2 lembar)
- SLO (Surat Laik Operasi)
Baca juga : Cara Jualan Token Listrik
Cara Ganti Meteran Listrik ke Token
Juragan diharuskan mendaftar online terlebih dahulu ketika hendak mengganti meteran. Saat ini Juragan dapat menghubungi pihak customer service PLN dengan mudah melalui panggilan telepon.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tata cara ganti meteran listrik ke token listrik berikut ini :
1. Hubungi Call Center PLN (123)
Pada tahap ini Juragan akan ditanya apakah akan meningkatkan daya sekaligus atau tidak?
2. Kunjungi Kantor PLN
Setelah melakukan registrasi, Juragan akan diminta ke kantor PLN terdekat. Ketika sudah sampai, Juragan dapat menyerahkan berkas yang telah disiapkan sebelumnya.
3. Pembayaran Biaya Ganti Meteran Listrik
Pihak PLN akan memberikan rincian mengenai biaya ganti meteran listrik ke token. Juragan dapat membayar dalam jangka waktu minimal 30 hari.
4. Penggantian meteran listrik ke Token
Setelah pembayaran dilunasi, pihak PLN akan melakukan survei lokasi. Penggantian biaya meteran listrik ke token biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 7 hari sampai 15 hari tergantung dengan tingkat penyulit pada proses pemasangan.
Biaya Ganti Meteran Listrik ke Token
Prosedur penggantian listrik pascabayar ke listrik prabayar tidak dikenakan biaya alias gratis. Namun, Juragan diharuskan membeli voucher atau stroom listrik untuk pertama kali. Pembelian voucher dapat disesuaikan dengan kebutuhan Juragan, minimal Rp 5.000 sampai Rp 1.000.000.
Jika Juragan ingin menambah daya sekaligus saat ganti meteran ke token, Juragan akan dikenai biaya sesuai dengan tambahan daya tersebut.
Untuk melakukan pembayaran tagihan penggantian meteran dari pascabayar ke prabayar dapat dilakukan di loket kantor cabang atau rayon PLN terdekat.
Semoga informasi diatas bermanfaat dan membantu Juragan.